Beranda | Artikel
10 Wasiat Agar Terhindar Dari Segala Wabah Dan Penyakit
Rabu, 18 Maret 2020

Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr

10 Wasiat Agar Terhindar Dari Segala Wabah Dan Penyakit adalah kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada 21 Rajab 1441 H / 16 Maret 2020 M.

Download kitab عشر وصايا للوقاية من الوباء versi pdf di sini.

Kajian Islam Ilmiah Tentang 10 Wasiat Agar Terhindar Dari Segala Wabah Dan Penyakit

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kepada seluruh keluarganya dan para sahabatnya.

Para pemirsa dan pendengar yang semoga dimuliakan oleh Allah ‘Azza wa Jalla, sore hari ini kita akan berbicara tentang wasiat-wasiat agar terhindar dari segala wabah dan penyakit yang ditulis oleh beliau Hafidzahullah dan kita akan melanjutkan lain kali pembahasan tentang adab-adab pengemban Al-Qur’an.

Lihat: Mukaddimah Kitab At-Tibyaan fi Syarh Akhlaq Hamalatil Qur’an (Akhlak dan Adab Pengemban Al-Qur’an)

Segala puji bagi Allah yang senantiasa memperkenankan doa apabila seseorang berdoa kepadaNya, yang senantiasa mengabulkan permintaan orang yang meminta kepadaNya, yang mengangkat segala kesulitan, yang menghilangkan segala musibah, yang hati-hati akan hidup dengan mengingatNya, tidak akan terjadi sesuatu kecuali dengan izinNya, dan seseorang tidak akan bisa selamat dari bencana kecuali dengan rahmatNya, tidak akan terjaga sesuatu kecuali dengan penjagaanNya, tidak akan didapatkan apa yang diharapkan kecuali dengan kemudahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan tidak akan digapai kebahagiaan kecuali dengan melakukan ketaatan kepadaNya.

Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, Tuhan semesta alam, sesembahan orang orang yang terdahulu dan yang akan datang, pemilik langit dan bumi. Dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah hamba dan RasulNya yang diutus dengan kitab yang nyata, menjelaskan jalan yang lurus. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepadanya, juga kepada seluruh keluarganya.

Ini adalah beberapa wasiat yang aku ingatkan berkaitan tentang ketakutan manusia pada hari-hari ini dari wabah yang disebut dengan wabah corona. Kita memohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla, semoga Allah mengangkat dari kita semua dan dari seluruh kaum muslimin di manapun mereka berada, segala bencana, segala kesulitan. Dan semoga Allah mengangkat dari seluruh kaum muslimin segala penderitaan. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga kita semua sebagaimana Allah menjaga hamba-hambaNya yang shalih. Sesungguhnya Allah yang mampu untuk melakukan semua itu.

1. Doa yang dibaca sebelum turunnya suatu musibah

Wasiat yang pertama yaitu doa yang dibaca sebelum turunnya suatu musibah. Dari sahabat Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca:

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُصْبِحَ ، وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُصْبِحُ ثَلَاثُ مَرَّاتٍ لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُمْسِيَ

“Barangsiapa yang senantiasa membaca doa Bismillah, alladzi laa ya dhurru ma’asmihi syaiun fil ardhi walafissama wahuwassamiul ‘alim (Dengan nama Allah, tidak akan membahayakan dengan menyebut namaNya segala sesuatu di langit dan di bumi. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) dibaca doa ini tiga kali, dia tidak akan ditimpa musibah yang tiba-tiba sampai dipagi hari. Dan apabila dia baca di pagi hari tiga kali, maka juga tidak akan ditimpa musibah yang tiba-tiba sampai di sore hari. (HR. Abu Dawud dan selainnya)

2. Memperbanyak membaca لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

وَذَا النُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَن لَّا إِلَـٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ ﴿٨٧﴾ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُنجِي الْمُؤْمِنِينَ ﴿٨٨﴾

Dan ingatlah Nabi Yunus ketika ia pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah dan ia menyangka bahwasannya Kami tidak akan mempersempit keadaannya, kemudian ia berdoa dikegelapan perut ikan, لَّا إِلَـٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (Tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang  dzalim). Maka Kami kabulkan kepadanya dan Kami selamatkan ia dari kesulitan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Anbiya[21]: 87-88)

Berkata Ibnu Katsir Rahimahullah dalam tafsir beliau ketika mentafsirkan firman Allah Ta’ala:

وَكَذَٰلِكَ نُنجِي الْمُؤْمِنِينَ

Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.”

Maksudnya, ketika mereka berada dalam kesulitan dan mereka berdoa kepada Kami dengan menunjukkan inabah kepada Kami terutama ketika mereka berdoa dengan doa ini dalam kondisi berada dalam musibah.

Kemudian beliau menyebutkan hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الحُوتِ : لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ ، فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

“Yaitu doa Dzun Nuun ketika ia berdoa dan dia berada dalam perut ikan (لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ), tidak ada seorangpun yang berdoa dengan doa ini kecuali Allah mengabulkannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Berkata Al-Allamah Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam kitab beliau Al-Fawaid: Tidaklah ditolak kesulitan-kesulitan dunia lebih kuat dari tauhid. Oleh karena itu doa orang yang berada dalam kesulitan yaitu doa dengan tauhid (doa Nabi Yunus). Tidaklah seorang berdoa dalam keadaan kesulitan dengan doa tersebut kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala akan meringankan kesulitannya.

Dan tidaklah kesulitan itu datang kecuali disebabkan karena kesyirikan dan tidaklah orang selamat kecuali dengan tauhid. Karena dengan tauhid lah seorang bisa menjaga dirinya dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menolongnya dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan taufik kepada kita semua.

3. Berlindung dari bala’

Dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berlindung dari bala’, dari musibah yang berat, dari sebab-sebab kesengsaraan, dari takdir yang buruk dan cemoohan musuh.

Juga dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beliau bersabda:

تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ جَهْدِ الْبَلاءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوءِ الْقَضَاءِ، وَشَماتَةِ الأَعْدَاءِ

“Mohonlah perlindungan kepada Allah dari musibah yang berat, ditimpa kesengsaraan, takdir yang buruk, dan cemoohan musuh.” (Muttafaqun ‘Alaih)

4. Senantiasa membaca doa keluar rumah

Wasiat yang keempat yaitu senantiasa membaca doa keluar rumah. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ ‏”‏ ‏.‏ قَالَ ‏”‏ يُقَالُ حِينَئِذٍ هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِيَ

“Apabila seseorang keluar dari rumahnya dan membaca doa ‘bismillah tawakkaltu alallah la haula wala quwwata illa billah (dengan nama Allah aku bertawakkal kepadaNyaو tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah) maka dikatakan kepada orang tersebut, ‘engkau telah mendapatkan petunjuk, engkau telah mendapatkan kecukupan dan engkau telah dilindungi. Maka setan-setan yang lain pun menjauh darinya dan berkata kepadanya setan yang lain, ‘bagaimana engkau bisa mengganggu seseorang yang telah diberi petunjuk, telah diberi kecukupan dan telah dilindungi.`” (HR. Abu Dawud)

5. Meminta kepada Allah keselamatan setiap pagi dan sore hari

Wasiat yang ke-5, -pemirsa dan pendengar yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala- yaitu meminta kepada Allah keselamatan setiap pagi dan sore hari.

Dari sahabat ‘Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhuma beliau berkata: Tidaklah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meninggalkan doa-doa ini dipagi hari dan disore hari. Yaitu doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

“Ya Allah aku meminta kepadaMu keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah aku meminta kepadaMu ampunan dan keselamatan pada agamaku, duniaku, keluargaku dan hartaku. Ya Allah tutuplah auratku, Ya Allah amankanlah rasa takutku, Ya Allah jagalah aku dari depanku, dari belakangku, dari kananku, dari kiriku dan dari atasku. Dan aku berlindung diri kepadaMu dari aku dibunuh dengan tiba-tiba dari arah bawahku.” (HR. Ahmad dan selainnya)

6. Memperbanyak doa

Wasiat yang ke-6 yaitu memperbanyak doa. Dari sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhuma, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

abat Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhu, yaitu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ فُتِحَ لَهُ مِنْكُمْ بَابُ الدُّعَاءِ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ، وَمَا سُئِلَ اللَّهُ شَيْئًا -يَعْنِي أَحَبَّ إِلَيْهِ- مِنْ أَنْ يُسْأَلَ الْعَافِيَةَ

“Barangsiapa yang dibukakan untuknya pintu berdoa, maka berarti telah dibukakan untuknya pintu-pintu rahmat. Dan tidaklah seorang meminta kepada Allah sesuatu yang lebih Allah cintai daripada diminta dariNya keselamatan.” (HR. Tirmidzi)

Juga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ الدُّعَاءَ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ فَعَلَيْكُمْ عِبَادَ اللَّهِ بِالدُّعَاءِ

“Sesungguhnya doa bermanfaat untuk sesuatu yang sudah terjadi dan sesuatu yang belum terjadi. Maka -wahai hamba-hamba sekalian- hendaklah kalian senantiasa memperbanyak doa.” (HR. Tirmidzi dan selainnya)

7. Menghindari dan menjauhi tempat-tempat yang ada wabah

Wasiat yang ke-7 yaitu menghindari dan menjauhi tempat-tempat yang ada wabah. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhu bahwasannya sahabat ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhu pernah bepergian ke nergeri Syam. Ketika sampai ke daerah yang bernama Sargh, sampai kepadanya bahwa terjadi wabah di daerah Syam. Maka shabat ‘Abdurrahman bin ‘Auf memberi kabar bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

إذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأرْضٍ، فلاَ تَقْدمُوا عَلَيْهِ، وإذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا، فَلا تخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ

“Apabila kalian mendengar wabah di suatu tempat, maka janganlah engkau mendatanginya. dan apabila terjadi wabah di suatu tempat dan engkau berada di tempat tersebut, maka janganlah engkau keluar karena lari darinya.”

Juga dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasannya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

لَا يُورِدُ مُمْرِضٌ عَلَى مُصِحٍّ

“Tidak boleh digabungkan antara yang sakit dengan yang sehat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Yaitu pemilik unta tidak boleh menggabungkan unta-unta yang sehat dengan unta-unta yang sakit agar penyakitnya tidak berpindah kepada yang lain.

8. Senantiasa melakukan perbuatan yang baik

Wasiat yang ke-8 yaitu senantiasa melakukan perbuatan yang baik. Dari sahabat Anas Radhiyallahu ‘Anhu beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

صنائع المعروف تقي مصارع السُّوء والآفات والهلكات، وأهل المعروف في الدُّنيا هم أهل المعروف في الآخرة

“Perbuatan-perbuatan baik akan melindungi seseorang dari kematian buruk, juga penyakit dan segala bencana. Dan orang yang baik di dunia mereka adalah orang yang baik di akhirat nanti.” (HR. Al-Hakim)

Berkata Ibnul Qayyim Rahimahullah: Diantara obat yang paling dari segala penyakita yaitu berbuat kebaikan, berdzikir, berdoa, memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berdoa kepadaNya, bertaubat. Dan perkara-perkara ini mempunyai pengaruh untuk menolak segala penyakit dan lebih kuat daripada obat-obat alami. Namun hanya saja perbuatan-perbuatan tersebut tergantung kesiapan jiwa, penerimanya dan akidahnya terhadap manfaat yang akan ia dapatkan. (Zaadul Ma’ad)

9. Memperbanyak shalat malam

Wasiat yang ke-9 yaitu memperbanyak qiamul lail (shalat malam). Dari sahabat Bilal Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الْجَسَدِ

“Hendaklah kalian senantiasa melakukan shalat malam karena sesungguhnya shalat malam adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian. Dan sesungguhnya shalat malam adalah kedekatan kepada Allah, penghalang dari perbuatan dosa, penghapus segala kesalahan dan mengusir dari segala penyakit dari dari tubuh.” (HR. Tirmidzi dan selainnya)

10. Menutup wadah makanan dan minuman

Wasiat yang ke-10 dan yang terakhir, yaitu senantiasa menutup wadah makanan dan minuman. Dari sahabat Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu ‘Anhuma beliau mengatakan: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

غَطُّوا الإِنَاءَ، وَأَوْكُوا السِّقَاءَ، فَإنَّ فِي السَّنَةِ لَيْلَةً يَنْزِلُ فِيهَا وَبَاءٌ، لاَ يَمُرُّ بِإِنَاءٍ لَيْسَ عَلَيْهِ غِطَاءٌ، أَوْ سِقَاءٍ لَيْسَ عَلَيْهِ وِكَاءٌ، إِلاَّ نَزَلَ فِيهِ مِنْ ذلِكَ الْوَبَاءِ

“Tutuplah tempat makanan dan minuman, karena sesungguhnya dalam setahun ada satu malam yang wabah akan turun dan tidak akan melewati satu tempat makanan atau minuman yang tidak ditutup kecuali akan turun wabah tersebut pada makanan atau minuman tersebut.” (HR. Muslim)

Berkata Ibnul Qayyim Rahimahullah: Ini adalah perkara yang tidak sampai ilmu pengetahuan kedokteran kepada hal ini. (Zaadul Ma’ad)

Penutup 10 Wasiat Agar Terhindar Dari Segala Wabah Dan Penyakit

Dan sebagai penutup, hendaklah setiap muslim senantiasa menyerahkan segala urusan kepada Allah ‘Azza wa Jalla, mengharapkan keutamaan bertawakal hanya kepadaNya. Karena sesungguhnya semua perkara di tangan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan di bawah pengaturan dan kekuasaanNya. Dan hendaklah seorang berusaha untuk menerima segala musibah dengan kesabaran dan mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla memberi janji kepada orang yang bersabar dan mengharap pahala dariNya dengan pahala dan ganjaran yang besar. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

…إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ ﴿١٠﴾

“Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang mendapatkan pahala tidak ada batasnya.” (QS. Az-Zumar[39]: 10)

Juga dari sahabat ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwasanya ia pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang tha’un. Maka beliau mengatakan:

أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللهُ تَعَالَى عَلَى مَنْ يشَاءُ، فَجَعَلَهُ اللهُ تَعَالَى رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنينَ، فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَقَعُ فِي الطَّاعُونِ، فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ صَابرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ

“Sesungguhnya itu adalah adzab yang Allah utus kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah menjadikannya rahmat untuk orang-orang yang beriman. Maka tidaklah seorang hamba tertimpa penyakit tha’un kemudian ia tinggal di negerinya dengan bersabar dan ia mengetahui bahwasanya tidak akan menimpanya kecuali apa yang Allah tuliskan kepadanya kecuali ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mati syahid.” (HR. Bukhari Rahimahullah)

Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, semoga Allah memberi taufik kepada kita semua kepada perkara-perkara yang Allah cintai dan Allah ridhai, juga Allah memberikan taufik kepada kita untuk selalu melakukan amal shalih, mengucapkan perkataan yang baik, karena sesungguhnya Allah yang memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.

Dan segala puji bagi Allah, shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, juga kepada seluruh keluarganya.

Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang 10 Wasiat Agar Terhindar Dari Segala Wabah Dan Penyakit

Jangan lupa untuk turut menyebarkan link download kajian ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv

Pencarian: cara agar terhindar dari penyakit berbahaya, cara menjaga kesehatan tubuh dari berbagai penyakit, artikel tentang cara menjaga kesehatan, manfaat menjaga kesehatan tubuh, cara menjaga kesehatan diri, tips kesehatan singkat, informasi tentang kesehatan,


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48248-10-wasiat-agar-terhindar-dari-segala-wabah-dan-penyakit/